Ketika Blockchain tumbuh dan berkembang, perusahaan mulai memikirkan aplikasi baru untuk teknologi ini. Pada tahun 2014, ‘Blockchain 2.0’ dipopulerkan sebagai istilah umum untuk ekosistem baru ini, yang melihat teknologi digunakan dengan lebih cerdas dan lebih maju. Misalnya kontrak cerdas dapat memroses pembayaran saat proyek selesai.

Blockchain 2.0 memiliki potensi untuk membuka teknologi agar digunakan di industri lain di luar sektor keuangan. Dalam bisnis musik, misalnya, Blockchain 2.0 dapat digunakan untuk mengelola hak cipta dan mengumpulkan royalti dari streaming dan unduhan digital. Ini bisa digunakan untuk register aset, mengelola hal-hal seperti properti, kendaraan atau mesin dan mengenalkan kemampuan untuk mengisi data secara akurat berdasarkan penggunaan.