Mata uang digital adalah bentuk mata uang yang hanya tersedia dalam bentuk digital atau elektronik, dan tidak dalam bentuk fisik. Ini juga disebut mata electronic currency, atau cyber cash.
Mata uang digital tidak berwujud dan hanya dapat dimiliki dan ditransaksikan dengan menggunakan komputer atau smartphone yang terhubung ke Internet. Sebaliknya, mata uang fisik, seperti uang kertas dan koin memiliki wujud dan transaksi hanya mungkin dilakukan oleh pemegangnya yang memiliki kepemilikan fisik.
Kalau saja anda bertanya-tanya, apakah kartu kredit atau debit termasuk uang digital? Jawabannya adalah iya. Yang ada bentuk fisiknya disini hanyalah kartunya, bukan uangnya atau isi rekeningnya. Bedakan dengan uang kertas atau koin yang memang si “uang” nya berwujud fisik.
Seperti halnya mata uang standar, mata uang digital dapat digunakan untuk membeli barang serta membayar layanan dan tagihan tertentu.
Mari kita ambil contoh, mungkin ada orang Amerika yang melakukan pembayaran dalam mata uang digital ke rekanan jauh yang berada di Singapura, asalkan mereka berdua terhubung ke jaringan yang sama, transaksi dalam mata uang digital akan berlangsung dengan mudah.
Mata uang digital menawarkan banyak keuntungan. Karena pembayaran dalam mata uang digital dilakukan langsung antara pihak yang bertransaksi tanpa perlu perantara, transaksi jenis ini biasanya instan dan berbiaya murah.
Tarif ini tentunya jauh lebih murah dibandingkan dengan metode pembayaran tradisional yang melibatkan bank atau lembaga lainnya. Transaksi elektronik berbasis mata uang digital juga memiliki bukti penggunaan uang yang diperlukan untuk menunjukan transparansi dalam transaksi.
Database uang digital dapat disimpan di satu tempat (centralized, rekening bank) di mana ada sebuah pusat kendali atas jumlah uang beredar, atau bisa juga tersebar (decentralized, misalnya bitcoin), di mana kendali atas jumlah uang beredar berasal dari berbagai sumber.
Pada tahun 1983, sebuah makalah penelitian oleh David Chaum memperkenalkan gagasan uang digital.
Pada tahun 1990, ia mendirikan DigiCash, sebuah perusahaan uang elektronik, di Amsterdam untuk mengkomersialkan ide-ide dalam penelitiannya. Namun, perusahaan ini akhirnya bangkrut pada 1998.
Yang lainnya ada E-gold. E-gold sendiri adalah uang Internet pertama yang banyak digunakan, diperkenalkan pada tahun 1996, dan tumbuh menjadi beberapa juta pengguna sebelum Pemerintah AS menutupnya pada tahun 2008.
Pengguna layanan e-gold menggunakan istilah “mata uang digital” untuk menggambarkan pembayaran peer to peer dalam berbagai instrumen.
Asal-usul mata uang digital juga diduga berasal dari Dot-com Bubble pada kisaran tahun 1990-an.
Perkembangan uang digital tidak berhenti di sini begitu saja. Pada tahun 1997, Coca-Cola menawarkan pembelian dari mesin penjual otomatis (vending machine) menggunakan pembayaran mobile.
PayPal juga turut meluncurkan layanan dalam mata uang USD pada tahun 1998. Layanan mata uang digital lain yang dikenal adalah Liberty Reserve, yang didirikan pada 2006.
Cara ini memungkinkan pengguna mengonversi dolar atau euro ke Dolar Liberty Reserve atau Euro, dan menukarnya dengan satu sama lain dengan biaya 1%.
Beberapa perusahaan pengembang mata uang digital dianggap menggunakan skema ponzi untuk pencucian uang, mereka lalu dituntut oleh pemerintah AS dan dilarang untuk beroperasi lagi.
Pada tahun 2009, Bitcoin diluncurkan, yang menandai dimulainya mata uang digital berbasis blockchain yang terdesentralisasi tanpa server pusat, dan tidak ada aset berwujud yang disimpan sebagai cadangan.
Bitcoin juga dikenal sebagai cryptocurrency, mata uang digital berbasis blockchain terbukti tahan terhadap upaya pemerintah untuk mengaturnya, karena tidak ada organisasi pusat atau orang dengan kekuatan besar untuk mematikan penggunaan cryptocurrency.
Keuntungan Menggunakan Uang Digital
Keuntungan uang digital
1. Jauh Lebih Murah
Ketika kamu mulai membandingkan uang digital dengan beberapa metode pembayaran yang paling banyak tersebar (seperti PayPal), kamu mungkin akan kaget melihat jumlah biaya transfer yang jauh lebih rendah.
Keuntungan semacam ini tentunya sangat membantu, mengingat bagaimana biaya uang digital standar antara 0 dan 1 persen juga jauh lebih rendah daripada biaya kartu kredit.
Perbedaan-perbedaan ini sangat besar bahkan untuk transaksi yang lebih kecil dan menjadi lebih dan lebih substansial saat nilai transaksi berjalan.
Dengan kata lain, jika kamu mau beralih untuk menggunakan uang digital, ini merupakan sebuah ide yang baik untuk dilakukan sesegera mungkin.
2. Meminimalisir Penipuan
Berbeda dengan kepercayaan populer bahwa pencurian aset fisik adalah hal paling berbahaya di luar sana, kamu harus ingat bahwa di era informasi sekarang ini, kehilangan informasi pribadi kamu atau mengungkapkan identitas ke pihak ketiga yang tidak dikenal secara online bisa jauh lebih berbahaya.
Dengan menggunakan uang digital, kamu tidak akan dipaksa untuk mengungkapkan informasi pribadi yang ada seperti nama atau alamat pribadi.
Di sisi lain, hal seperti itu mungkin tidak bisa dilakukan dengan metode pembayaran standar seperti kartu kredit. Karena alasan ini, banyak orang yang mulai membiasakan diri untuk seimbang menggunakan uang digital atau uang tunai.
Bahkan, beberapa peneliti telah berspekulasi bahwa uang digital mungkin bisa menggantikan uang tunai di masa depan nanti.
3. Transaksi Apapun Tanpa Batas
Dunia bisnis internasional semakin terjalin dari waktu ke waktu. Kamu mungkin sudah tahu, memulai usaha atau bisnis di luar negeri, memiliki partner internasional, atau bahkan memidahkan sumber daya manusia (pekerja) yang kamu punya ke perusahaan yang jaraknya ratusan kilometer kini sudah sangat umum terjadi.
Menurut para ahli di SEO GWM, hal yang sama berlaku untuk aspek lain dari infrastruktur bisnis yang sedang kamu kembangkan, seperti digital marketing, yang membutuhkan tenaga kerja yang sangat terampil serta alat yang canggih.
Di sisi lain, bertransaksi menggunakan mata uang digital juga jauh lebih murah, mudah dan bahkan menghemat waktu. Ini menjadi solusi ideal yang sangat berguna untuk dunia yang serba cepat seperti sekarang ini.
4. Mudah Dilacak
Detail pembayaran disimpan dalam basis data khusus pedagang. Baik pedagang dan pelanggan memiliki akses mudah ke informasi pembayaran. Ini menghindari ambiguitas dan kebingungan saat melacak pembayaran.
5. Kenyamanan dan Aksesibilitas
Pelanggan tidak perlu lagi membawa uang tunai atau mengunjungi ATM. Bahkan, mereka bahkan tidak perlu hadir secara fisik untuk membayar! Pelanggan dapat membayar kapan saja dari bagian dunia mana saja.
Baca Juga : Apa itu NFC Sebenarnya dan Gimana Cara Kerjanya?
Kerugian dari Uang Digital
Kerugian uang digital
1. Kurang Terpercaya
Salah satu hal yang menghalangi uang digital untuk mendapatkan kepercayaan dari pengguna adalah kenyataan bahwa metode ini masih sangat baru dan belum sepenuhnya bisa diterima oleh masyarakat.
Walaupun selama beberapa tahun terakhir uang digital telah melakukan banyak perkenalan, memulai pengakuan dan standar, serta peningkatan dalam beberapa fungsinya, tetapi masih saja ada yang meragukan kemampuan uang digital ini untuk dibawa ke pasar terbuka.
2. Harga yang Tidak Tentu
Sejauh ini, banyak orang telah mengetahui keuntungan dari uang digital. Namun, masih ada beberapa kelemahan yang perlu dieksplorasi.
Salah satu kerugian yang harus dipertimbangkan adalah harganya cukup fluktuatif, yang berarti bahwa investasi kamu bisa berjalan dua arah.
Dengan kata lain, dengan harga yang berubah setiap hari, tidak ada yang tahu berapa banyak investasi kamu atau pembayaran yang kamu terima akan bernilai dalam seminggu atau bahkan besok.
Bagi mereka yang mengikuti tren Bitcoin saat ini, ini mungkin tampak cukup optimis, mengingat bagaimana harga tampaknya terus naik. Namun, kurangnya prediktabilitas ini biasanya bukan praktik bisnis yang hebat.
Untuk alasan ini saja, beberapa orang dengan hati-hati masih mendukung metode pembayaran tradisional, terlepas dari semua kekurangan mereka.
Kritik Terhadap Penggunaan Uang Digital
Banyak mata uang digital yang bermunculan, mungkin sebagian diantaranya tidak mudah digunakan atau dipertukarkan. Bank umumnya juga tidak menerima atau menawarkan layanan untuk menggunakan uang digital.
Ada kekhawatiran bahwa uang digital sangat berisiko karena volatilitasnya yang sangat tinggi dan potensi skema ponzi yang agak berbahaya.
Regulasi di berbagai negara telah memperingatkan para pengguna uang digital dan beberapa diantaranya telah mengambil langkah-langkah pengaturan yang konkret untuk menghalangi pengguna dari kejahatan dan penipuan.
Berbeda dengan uang standar pada umumnya yang memiliki sistem sentralisasi dan dapat ditutup atau disita oleh pemerintah kapan saja.
Uang digital juga tidak ada wujudnya. Semakin anonim mata uang, semakin menarik bagi penjahat, terlepas dari niat penggunaanya. Bitcoin juga telah banyak dikritik karena bukti transaksi berbasis sistem yang kurang efisien.
0 Komentar